INI DIA! 5 TIPS BISNIS YANG MENDATANGKAN BERKAH

Hai Sahabat,

Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah
Kalimat ini sering kita dengar atau baca. Berkah berupa sehat, silaturahmi dan rezeki datang di bulan ini. Aamiin.




Ada beberapa poin, yang menjadi catatan saya,  sebagai tips berbisnis dalam Islam :

1. Allah dulu, Allah lagi, Allah terus.

Kalimat tauhid ini, yang melibatkan Allah di segala bentuk kegiatan kita dalam melakukan usaha dan bisnis, yang menjadikan suatu keyakinan bahwa Sang Pemilik Alam ini mengizinkan kita untuk mendapatkan rezeki yang baik dan halal. Kita hanya bisa berusaha, sedangkan Allah yang akan menentukan. Jika kita sepenuh percaya bahwa kekuatan datang dari Allah, dekat Allah, Allah akan mempermudah jalan untuk mendapat rezeki. Insyaa Allah.

2. Bisnis adalah muamalah, sebagai salah satu bentuk dari ibadah. 

Ibadah, bukan hanya shalat. Ataupun segala sesuatu yang berhubungan langsung dengan Allah SWT. Akan tetapi juga, dalam hubungan manusia dengan manusia lain dalam aturan dan etika yang disesuaikan dengan syariat, yang dinamakan muamalah.

Dalam bisnis,  baiknya tetap berpedoman semata-mata hanya mencari ridha Allah subhanahu wa ta'ala sesuai dengan amanah dalam bentuk ibadah, seperti : kemasalahatan, memberdayakan sosial, hilangnya pengangguran dan bertambahnya lahan pekerjaan, mengoptimalkan sumber daya alam yang telah Allah berikan, dsb.

3. Kejujuran 

Dalam Islam, kejujuran merupakan syarat fundamental dalam kegiatan bisnis. Rasulullah sangat intens menganjurkan kejujuran dalam aktivitas bisnis. Dalam tataran ini, beliau bersabda: “Tidak dibenarkan seorang muslim menjual satu jualan yang mempunyai aib, kecuali ia menjelaskan aibnya” (H.R. Al-Quzwani).  “Siapa yang menipu kami, maka dia bukan kelompok kami” (H.R. Muslim). Rasulullah sendiri selalu bersikap jujur dalam berbisnis. Beliau melarang para pedagang meletakkan barang busuk di sebelah bawah dan barang baru di bagian atas.

4. Menjalankan Bisnis Sesuai Etika

Bisnis islam tentu saja mengedapankan keadilan dan kompetisi yang adil. Bisnis islam bukanlah hal yang sekedar mendapatkan keuntungan, namun juga mengedepankan nilai-nilai yang dimiliki oleh syariah. Tanpa ada etika berbisnis tentu saja akan terdapat ketidak-sesuaian dan dapat menimbulkan perselisihan dalam berbisnis.

Berikut beberapa etika dalam berbisnis yang dapat mendatangkan berkah:

a. Tabadul al-manafi’ (tukar-menukar barang yang bernilai manfa’at);
b. ‘An tarodlin (kerelaan dari kedua pihak yang bertransaksi dengan tidak ada paksaan);
c. ‘Adamu al-ghoror (tidak berspekulasi yang tidak jelas / tidak transparan);
d. ‘Adamu Maysyir (tidak ada untung-untungan atau judi seperti ba ‘i al-hashat yi: melempar barang dengan batu kerikil dan yang terkena lemparan itu harus dibeli, atau seperti membeli tanah seluas lemparan kerikil dengan harga yang telah disepakati, dan ba ‘i al-lams yi: barang yang sudah disentuh harus dibeli);
e. ‘Adamu Riba (tidak ada sistem bunga-berbunga);
f. ‘Adamu al-gosysy (tidak ada tipu muslihat), seperti al-tathfif (curang dalam menimbang atau menakar);
g. ‘Adamu al-najasy (tidak melakukan najasy yaitu menawar barang hanya sekedar untuk mempengaruhi calon pembeli lain sehingga harganya menjadi tinggi);
h. Ta ‘awun ‘ala al-birr wa al-taqwa (tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa);
i. Musyarokah (kerja sama).

5. Rukun Jual Beli

Rukun adalah hal yang harus terpenuhi saat transaksi bisnis sedang dilakukan. Rukun jual beli ada 4 (empat) yaitu:

1. Penjual
2. Pembeli
3. Ucapan (Arab, sighat, lafadz)
-- Sighat ada dua yaitu sighat qauliyah (verbal atau ucapan) dan sighat fi'liyah atau perbuatan (muatot)
4. Ma’kud ‘alaih (obyek)


Semoga Allah mudahkan kita dalam kebaikan dimanapun berada. Aamiin.
Semoga bermanfaat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar